Mengkur kecepatan beda sebenarnya cukup mudah, yaitu perpindahan/ waktu tempuh. namun sekaran yang jadi masalah adalah: bagaimana untuk mengukur percepatan? membuat eksperimen yang tepat saat menset
timer. Salah satu ide yang pernah saya dengar adalah dengan selenoid untuk menjatuhkan benda. Lalu pergerakan benda di baca oleh sensor. (Mbak Awal:2010, kolokium)
Keren kan? lah nek gak keren gak jadi kolokium nuu.. Hmmm.. Tapi maaf ada keuntungan dan kerugian.
Keuntungan:
- set timer akurat
- tidak kaget, apalagi latah (kalau yang praktikum latah kan rusak critane)
Kerugian :
- Alat e mahal tuh yang dari JICA, beli di klithikan gak ada
- Waktu saat menyentuh tepat 1 m harusnya dikurangi, soale bolanya kan juga punya diameter
- tidak tahu pertambahan kecepatannya seperti fisisnya. (kkonsep kurang muncul)
Lalu? heheh... ada sebuah ide baru Sob..
caranya gimana? cekidot!!
Dengan bentuk seperti itu kita hanya memerlukan beberapa sensor yakni LDR sebagai sensor untuk mendeteksi. Waktu akan ke stop jika cahaya lampu tertutup benda yang jatuh. Sensor itu kita masukan ke soundcard. Hmmm..
Untuk aplikasinya ada deeh.. hehe
Selain itu, dengan model seperti ini ada suatu kemajuan, yakni bisa terlihat kecepatan tiap segmen jaraknya. So pasti kalau jarak antar sensor sama, tentu saja kecepatan akan bertambah. Atau dalam hasil percobaan, bahwa nilai waktu semakin kecil untuk segmen paling bawah. dengan regresi kelihatan kow nanti nilai g nya..
Keuntungan sistem ini:
- lebih murah, bisa dipake besok untuk semua sekolah
- bisa buat pamer di fisika dasar (ayo, yang mau nyoba?)
- bisa bikin seneng yang bikin tulisan kalo emang mau dicoba
- ati-ati ketularan stress.. haha
Hmmm.. Kurang lebih nanti jadi grafiknya seperti ini.. hahahahahah..
Aneh ya? semoga tidak dianggap Hoax seperti blue energy, nazarudin, gayus, dan isu-isu politik lainnya. Pokoke aku pro Merdeka!! Merdeka!! Merdeka!!
KAyaknya cuma itu sih postingannya, sementara aku mau ngopi2 dulu nunggu buka puasa. sueger..... wakakakak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar